JINGGA DALAM BAIT SENDU
Ada yang terlepas diantara sela jari
Ada yang melayang seringan kapas
Tanpa pernah tahu
arah yang pasti tuk mendarat
dan saat kudapati
sebuah rasa damainya menyapa ramah
diantara jiwa nan gamang
aku lemah lemas tiada daya
menyambut hadirmu
ciptakan aroma embun pagi
membelai kegersangan tanpa batas syahdu
dalam pelukan dewi malam
memupus jarak sedalam palung samudera
terbuai risalah hati
yang tak tergoreskan oleh tinta
tak terwujud dalam aksara
terjagaku di antara kaki senja
nuansa jingga memeluk raga
buliran bening menggugah ilusi
kehampaan pun kembali
hasrat memutar masa namun tiada kuasa
dan diri masih senantiasa larut
diantara alur tak berpawang
bersama rasa tanpa tutur dan makna
jiwa yang didera senyap
membeku melukis waktu
detik menit jam berlalu bisu
dalam hembusan seirama
resah mendesah basah
tak tahu arah
kehampaan bagai selimut abadi
atas diri yang mengharap arti
mendamba kesejukan
tanpa syarat dan dera
terjagaku tanpa hasrat
senja tak pernah sempurna
biarlah perlahan menjelma
menjadi jingga kelabu
namun hanya satu
biarkan kusandarkan kembali
diantara rengkuh agungMu
meski rindu bagai candu
gugur luluh aksaraku
diantara jemari menari sunyi
biarlah sekadar kisah klasik
syahdu merayu pilu
Yuna 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar