ROMANSA SANG PENARI
Oleh
Yu Na
"Mbah....aku lelah!" ujarku sembari menghembuskan bongkahan yang seakan menghimpit rongga dadaku, kurebahkan kepalaku di pangkuan ringkih. Kurasakan usapan lembut di kepala, kemudian pijatan pelahan ditengkukku. Hmm....benar-benar terasa nyaman jika seperti ini. Kudongakkan kepalaku, kutatap wajah tirus menua tapi garis-garis kecantikannya masih terlihat jelas tak memudar dimakan usia. "Mbah... aku mau berhenti." Kurasakan tangan yang tadi mengelus dan memijatku tiba-tiba membeku. Ku beringsut bangkit, duduk sejajar di sampingnya.