Minggu, 11 Oktober 2020

PEREMPUAN DALAM BEKU

PEREMPUAN DALAM BEKU


Sepoi lirih membelai seraut wajah

masa tak henti menyapa

helaan nafas kadang tersendat

sepasang netra tajam berbinar

tanpa rasa gentar

 menepis terpaan yang mendera

tangan yang selalu siap terulur

merengkuh jiwa jiwa terkasih

langkah yang kadang terseok

menapak tanpa jengah

terabaikan dalam hasrat

dia perempuan dalam beku

terkadang hanya cacian umpatan

singgah menyapa

tak semua bisa mengerti

tak semua bisa menyelami

hanya prasangka senantiasa menghampiri

tanpa peduli air mata yang mengalir

atau kehampaan yang menyelimuti

dia perempuan dalam beku

pemilik kehidupannya sendiri

bukan milik siapa saja

yang doyan menghakimi

Yuna _2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar