Struktur dan Kaidah Kebahasaan
Teks Pidato Persuasif
Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Pidato Persuasif yang Tepat
Pidato persuasif adalah jenis pidato yang disampaikan dengan tujuan mempengaruhi pendengarnya, sehingga tertarik dengan apa yang disampaikan. Seperti pidato kemerdekaan yang mengobarkan semangat kemerdekaan.
Suatu pidato dapat memengaruhi pendengar jika bersifat persuasif. Pidato persuasif dapat diartikan sebagai pidato yang bersifat mengajak atau membujuk pendengar untuk melakukan hal yang disampaikan. Dimulai dari pemahaman orang yang menyampaikan pidato terhadap topik yang ingin disampaikan.
Tujuan pidato persuasif adalah mempengaruhi, membujuk, mengajak pendengar agar bertindak atau berbuat melakukan sesuatu yang diinformasikan. Jika pendengarnya mau melakukan sesuatu itu tadi, berarti pidato persuasifnya berhasil.
A. Struktur Teks Pidato Persuasif
1. Struktur Teks
Teks pidato persuatif dibentuk oleh beberapa bagian, yang antar bagiannya itu disusun secara sistematis dan saling berhubungan.Teks itu diawali dengan pengenalan isu, diikuti dengan paparan sejumlah argumen. Setelah itu, dinyatakan ajakan-ajakan, yang diakhiri dengan penegasan kembali.
Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Pidato Persuasif yang Tepat
Adapun struktur teks pidato persuasif yang lebih lengkap adalah sebagai berikut.
1. Salam pembukaan
Ini disampaikan pada awal pidato, hendaknya salam pembuka ini mencakup semua aspek keyakinan sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
2. Pengenalan Isu
Pengenalan isu berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar pembicaraan.
3. Rangkaian argumen
Rangkaian argumen berupa sejumlah pendapat pembicara terkait isu yang dikemukakan. Pada bagian ini disampaikan pula sejumlah argument, fakta, bukti, conoh yang memperkuat pendapat tersebut.
4. Penutup
Biasanya berisi pernyataan ajakan, yakni sebagai inti teks persuasi yang di dalamnya dinyatakan dorongan kepada pendengar untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu bisa dinyatakan secara eksplisit atau implisit. Selain itu, penutup pidato berisi permohonan maaf serta ucapan terima kasih dan salam penutup.
B. Kaidah Kebahasaan
Kaidah Kebahasan Teks Pidato Persuasif
Sebagaimana teks pidato lainnya, teks ini pun ditandai dengan kata-kata harus, hendaknya, sebaiknya, usahakanlah, jangan, hindarilah, dan sejenisnya. Selain itu, juga sering ditandai dengan menggunaan kata penting, harus, sepantasnya, dan kata kerja imperatif jadikanlah. Kata-kata sejenis juga sering pula kita temukan, seperti jangan, sebaiknya, hendaknya, waspadalah.
Kaidah kebahasaan teks pidato persuasif lainnya yang menandai teks persuasi adalah menggunakan:
- Salam dan Kata sapaan orang kedua, seperti hadirin, Bapak/Ibu, saudara-saudara
- Kata dan ungkapan bersifat mengajak, atau membujuk. Salah satu ciri kaidah kebahasaan teks pidato persuasif adalah penggunaan kata-kata atau ungkapan yang bersifat membujuk atau meyakinkan. Beberapa kata yang dapat digunakan seperti “Mari”, “Ayo”, dan lain sebagainya.
- Kata penghubung argumentatif, seperti: oleh karena itu, jika…maka…, akibatnya, dengan demikian, dll.
- Kata-kata yang mempengaruhi hati dan mental pendengar, seperti: diharapkan, memprihatinkan, mengagumkan, berasumsi, menduga, menyimpulkan.
- Kata-kata rujukan seperti: berdasarkan data…, merujuk pada pendapat…, dll.
- Kalimat Saran adalah kalimat yang berisi usul agar dapat dipertimbangkan oleh orang lain. Dan kalimat saran pada umumnya ditandai dengan penggunaan kata sebaiknya, seharusnya, alangkah baiknya, seyogyanya, dan lain-lain.
- Kalimat ajakan berisi anjuran untuk diikuti oleh pendengar. Selain itu, kalimat ajakan bertujuan agar pendengar berbuat atau bertindak seperti yang dikehendaki pembicara. Begitu juga, kalimat ajakan pada umumnya ditandai dengan penggunaan kata mari, marilah, ayo, mohon, tolong, dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar