MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN PADA PUISI RAKYAT
Oleh
WAHJUNI AGUSTINA, S.Pd
KD : 3 14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat pantun syair dan bentuk puisi rakyat setempat yang dibaca dan didengar.
Memahami pengertian, ciri dan jenisnya saja tidak cukup
untuk mengapresiasi nilai luhur dari puisi rakyat. Untuk mengapresiasinya
secara menyeluruh, maka rasanya sayang jika kita tidak mewarisi nilai luhur dan
mengkreasikan puisi rakyat tersebut.
Untuk mampu mengkreasikan puisi rakyat, kita harus memahami
struktur dan kebahasaan pada puisi rakyat itu sendiri. Karena, jenisnya sendiri
sangatlah banyak, oleh karena itu kita harus mampu memahami bagian-bagian
pembentuknya secara mendasar melalui struktur dan kaidah kebahasaannya.
v
Struktur
Puisi Rakyat
Seperti cirinya, struktur dari puisi rakyat juga tergantung
dari jenis bahkan tergantung karyanya. Berikut adalah beberapa contoh puisi
rakyat berdasarkan jenisnya dan dilengkapi struktur dan kaidah kebahasaannya.
1. Menelaah Pantun
ü
Contoh
pantun.
Ambillah kapas menjadi
benang
Ambillah benang
menjadi kain
Kalau kamu ingin
dikenang
Berbuat baiklah dengan
orang lain
ü
Struktur
Pantun
Larik Sampiran, terdiri dari dua larik yang merupakan
pembukaan yang memiliki persamaan bunyi a-b dan tidak berhubungan dengan isi.
Larik Isi, merupakan dua larik yang berisi pepatah atau
nasihat dari pantun yang memilik persamaan bunyi a-b pula.
Kaidah Kebahasaan Pantun
Menggunakan kalimat perintah.
Larik sampiran merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri.
Memiliki kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau).
Dua larik isi berupa satu kalimat majemuk (tidak dapat
berdiri sendiri).
2. Menelaah Gruindam
ü
Contoh
Gurindam
Apabila kelakuan baik
berbudi
Hidup menjadi indah
tak akan merugi
Dengan orang tua
jangan pernah melawan
Kalau tidak mau hidup
Berantakan
Jagalah hati jagalah
lisan
Agar kau tidak hidup
dalam penyesalan
Sayangilah orang tua
dengan sepenuh hati
Itulah cara menunjukan
bakti
Belajar janganlah
ditunda-tunda
Karena kamu tidak akan
kembali muda
Jika kamu terus
menunda
Hilanglah sudah
kesempatan berharga
Masa lalu biarlah
berlalu
Masa depan teruslah
kau pacu
Lestarikan alam kita
sebelum alam menjadi
murka
ü
Struktur
Gurindam
Struktur penyajian gurindam terdiri dari dua larik yang
merupakan larik isi yang berhubungan. Larik pertama merupakan syarat untuk
mendapatkan larik dua yang merupakna isi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
struktur gurindam adalah sebagai berikut.
·
Larik Syarat
·
Larik Isi
ü
Kebahasaan
Gurindam
Menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat.
Berisi nasihat yang disampaikan oleh syarat dan dampak yang
akan diberikan.
Setiap pasang larik merupakan kalimat majemuk.
3. Menelaah Syair
ü
Contoh
Puisi Rakyat Syair
Perteguh jua alat
perahumu
Hasilkan bekal air dan
kayu
Dayung pengayuh taruh
di situ
Supaya laju perahumu
itu
Wahai muda, kenali
dirimu
Ialah perahu tamsil
hidupmu
Tiadalah berapa lama
hidupmu
Ke akhirat jua kekal
hidupmu
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan
pedoman
Alat perahumu jua
kerjakan
Itulah jalan membetuli
insan
ü
Struktur
Syair
Struktur penyajian syair adalah satu bait terdiri atas 4
larik. Pola rima yang digunakan dalam setiap baris adalah sama, yakni a-a-a-a.
Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain.
ü
Kaidah
Kebahasaan Syair
Menggunakan kalimat untuk menyapa (kata seru: Hai, Wahai,
dsb).
Kalimat perintah terhadap yang dinasihati (pembaca).
Memakai kalimat sebab-akibat yang akan ditemui jika
melakukan apa yang diperintahkan pada larik sebelumnya.
Pilihan kata yang digunakan merupakan kata bersifat simbolik
dan ungkapan lama.
Pemilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar