Selasa, 26 Januari 2021

 MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN PADA PUISI RAKYAT

Oleh

 WAHJUNI AGUSTINA, S.Pd




KD : 3 14 Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat pantun syair dan bentuk puisi rakyat setempat yang dibaca dan didengar.

Memahami pengertian, ciri dan jenisnya saja tidak cukup untuk mengapresiasi nilai luhur dari puisi rakyat. Untuk mengapresiasinya secara menyeluruh, maka rasanya sayang jika kita tidak mewarisi nilai luhur dan mengkreasikan puisi rakyat tersebut.

Untuk mampu mengkreasikan puisi rakyat, kita harus memahami struktur dan kebahasaan pada puisi rakyat itu sendiri. Karena, jenisnya sendiri sangatlah banyak, oleh karena itu kita harus mampu memahami bagian-bagian pembentuknya secara mendasar melalui struktur dan kaidah kebahasaannya.

 

v  Struktur Puisi Rakyat

Seperti cirinya, struktur dari puisi rakyat juga tergantung dari jenis bahkan tergantung karyanya. Berikut adalah beberapa contoh puisi rakyat berdasarkan jenisnya dan dilengkapi struktur dan kaidah kebahasaannya.

1. Menelaah Pantun

ü  Contoh pantun.

Ambillah kapas menjadi benang

Ambillah benang menjadi kain

Kalau kamu ingin dikenang

Berbuat baiklah dengan orang lain

 

ü  Struktur Pantun

Larik Sampiran, terdiri dari dua larik yang merupakan pembukaan yang memiliki persamaan bunyi a-b dan tidak berhubungan dengan isi.

Larik Isi, merupakan dua larik yang berisi pepatah atau nasihat dari pantun yang memilik persamaan bunyi a-b pula.

Kaidah Kebahasaan Pantun

Menggunakan kalimat perintah.

Larik sampiran merupakan kalimat yang dapat berdiri sendiri.

Memiliki kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau).

Dua larik isi berupa satu kalimat majemuk (tidak dapat berdiri sendiri).

2.  Menelaah Gruindam

ü  Contoh Gurindam

Apabila kelakuan baik berbudi

Hidup menjadi indah tak akan merugi

 

Dengan orang tua jangan pernah melawan

Kalau tidak mau hidup Berantakan

 

Jagalah hati jagalah lisan

Agar kau tidak hidup dalam penyesalan

 

Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati

Itulah cara menunjukan bakti

 

Belajar janganlah ditunda-tunda

Karena kamu tidak akan kembali muda

 

Jika kamu terus menunda

Hilanglah sudah kesempatan berharga

 

Masa lalu biarlah berlalu

Masa depan teruslah kau pacu

 

Lestarikan alam kita

sebelum alam menjadi murka

 

 

 

ü  Struktur Gurindam

Struktur penyajian gurindam terdiri dari dua larik yang merupakan larik isi yang berhubungan. Larik pertama merupakan syarat untuk mendapatkan larik dua yang merupakna isi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur gurindam adalah sebagai berikut.

·                     Larik Syarat

·                     Larik Isi

 

ü  Kebahasaan Gurindam

Menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat.

Berisi nasihat yang disampaikan oleh syarat dan dampak yang akan diberikan.

Setiap pasang larik merupakan kalimat majemuk.

 

3. Menelaah  Syair

ü  Contoh Puisi Rakyat Syair

Perteguh jua alat perahumu

Hasilkan bekal air dan kayu

Dayung pengayuh taruh di situ

Supaya laju perahumu itu

Wahai muda, kenali dirimu

Ialah perahu tamsil hidupmu

Tiadalah berapa lama hidupmu

Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman

Hasilkan kemudi dengan pedoman

Alat perahumu jua kerjakan

Itulah jalan membetuli insan

 

ü  Struktur Syair

Struktur penyajian syair adalah satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima yang digunakan dalam setiap baris adalah sama, yakni a-a-a-a. Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain.

 

ü  Kaidah Kebahasaan Syair

Menggunakan kalimat untuk menyapa (kata seru: Hai, Wahai, dsb).

Kalimat perintah terhadap yang dinasihati (pembaca).

Memakai kalimat sebab-akibat yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik sebelumnya.

Pilihan kata yang digunakan merupakan kata bersifat simbolik dan ungkapan lama.

Pemilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar